Tuesday, July 23, 2013

10 Tips mengambil gambar dari fotografer profesional.


Mengambil gambar untuk mengabadikan momen dalam perjalanan adalah hal yang tak akan dilewatkan oleh semua pelancong. 
Namun,banyak juga wisatawan yang asal foto hingga gambar terlihat kurang bagus.

Chuck Delaney melalui bukunya Top Travel Photo Tips from Ten Pro Photographers memberikan beberapa tips mengambil gambar,seperti dilansir oleh USA Today (21/11),berikut ini.

1. Jangan hanya mengambil foto,tapi 'buat foto' dan rencanakan gambar apa yang ingin Anda ambil. 
Tak peduli ke manapun Anda pergi,Anda akan sangat bangga ketika mengambil foto yang bagus. 
- Michael Doven

2. Angka ganjil lebih menarik daripada angka genap. 
Misalkan mengambil gambar tiga pohon secara landscape dibanding empat atau dua pohon akan lebih menarik. 
- Wendy Connett

3. Pikirkan apa yang ada di belakang objek foto. 
Background juga sama pentingnya dengan apa yang menjadi fokus utama foto Anda. 
- Larry Louie

4. Bangun hubungan dengan subyek foto melalui pembicaraan. 
Gunakan gestur jika Anda tak bisa bahasa mereka. 
Membangun hubungan dengan subyek bisa menghasilkan gambar yang hebat. 
- Chase Guttman

5. Di tempat wisata populer,pergi pagi-pagi sekali ketika banyak orang lokal yang keluar,namun sebelum para turis berdatangan. 
- Mitchell Kanashkevich

6. Latih kepekaan situasional untuk mengantisipasi hal-hal mendadak yang terjadi. 
Misalkan ketika memotret area ski dan salju,ambil gambar sebelum badai salju datang. 
- Marc Muench

7. Sabar.
Rencanakan gambar,bidik,kemudian ambil gambar ketika telah sesuai dengan gambaran yang diinginkan. 
- Nadia Shira

8. Ketahui kamera Anda. Fotografer travel yang handal adalah seniman yang tahu cara membuat pemandangan menjadi indah serta 'geek' yang mengerti semua hal tentang kamera yang digunakannya. - Tom Robinson

9. Foto menyimpan kenangan. 
Begitu juga fotografer yang bercerita melalui hasil bidikannya. 
Foto yang hebat adalah ketika kita sangat menyukainya karena sisi estetis dan makna di dalamnya. 
- Jesse Kalisher

10. Ketika mengambil subyek yang bergerak,ikuti bersalam tubuh dan kamera saat mengambil gambar. Anda membuat gambar membeku ketika benda itu bergerak,namun background akan tampak berjalan, sehingga Anda bisa menangkap 'pergerakan' dan kecepatan benda. 
- Peter Guttman

Itulah 10 tips yang diberikan para fotografer profesional jika Anda ingin mengambil gambar saat berada dalam perjalanan. 
Selamat mencoba!


Sumber : merdeka.com

25 Teknik Populer untuk Komposisi Fotografi.

Tidak ada aturan pasti mengenai komposisi fotografi,secara umum pengaturan komposisi tidak akan jauh-jauh dari :

Prinsip umum seni
Unsur-unsur visual
Memilih perspektif
The rule of third

Penerapan teknik-teknik fotografi serta komposisi juga tidak selalu kaku,luwes karena bisa dikombinasikan dengan cara-cara lain sesuai dengan kreativitas. 
Teknikmengkomposisikan foto untuk tiap orang berbeda-beda tergantung selera dan kreativitas,banyak teknik fotografi yang dapat di kombinasikan dengan berbagai macam cara yang menghasilkan komposisi foto yang unik. 
Ada beberapa teknik komposisi fotografi dan cara yang umum digunakan oleh fotografer seperti:





Ceritakan kisah anda melalui foto
Jelaskan cerita yang ingin anda sampaikan melalui objek. Tidak perluteknik fotografi kelas dewa untuk hal ini. Misalnya anda ingin bercerita tentang pemandangan alam namun yang menjadi objek adalah sebuah rumah, apabila rumah tersebut terletak di pemandangan alam tersebut bleh saja dimasukkan ke dalam frame anda sebagai objek pelengkap dan tentunya anda bisa menggunakan prinsip the rule of third agar foto anda lebih menarik.

Apabila anda merasa foto anda masih kurang bagus maka anda perlu lebih dekat ke objek,inilah yang menjadi pegangan fotografer dimanapun dan situasi apapun.
Sederhanakan foto anda,semakin sederhana maka semakin baik. 
Tidak adateknik fotografi yang lebih baik selain sederhana komposisi foto anda,singkirkan objek-objek pengganggu. 

Contoh anda menginginkan foto portrait, singkirkan segala pengganggu yang dapat masuk kedalam frame anda termasuk property seperti bunga,hewan dan lain-lain sehingga tinggal objek dan latarbelakang saja.
Ragu-ragu lebih baik kembali,jika anda ragu ingin mengambil gambar lebih tidak usah sekalian karena bila dipaksa hasilnya pun akan tidak sesuai keinginan. 
Kembali lain waktu hingga mood anda kembali.




Minimalkan Ruang Kosong

Periksa ruang negatif Anda. 
Ruang negative disini maksudnya adalah adanya ruang kosong di foto. 
Bila masih banyak ruang kosong berarti anda masih kurang dekat ke objek kecuali anda memiliki alasan tertentu untuk menyisakan ruang kosong.
Pada saat melakukan foto landscape,isi frame anda. 
Jangan biarkan hanya background saja namun juga harus ada foreground bila yang anda memotret landascape . 
Foreground dapat menggunakan apa saja yang disekitar anda,ranting,cabang pohon daun jendela dimana akan ditempatkan di pinggir foto.
Teknik fotografi ini lebih dikenal sebagai framing.
Periksa tepi frame. 
Jangan memotong kaki atau tangan setengah jalan subjek Anda. 
Tentukan jenis pengambilan gambar apa yang anda inginkan,portrait,medium shot,atau yang lain. karena teknik fotografidalam pengambilan gambar akan menentukan dimana anda akan memotong frame anda.
Periksa kembali foto anda,apakah ada objek-objek penganggu yang muncul di sela-sela foto anda seperti kabel telepon,ranting pohon dan lain-lain. 
Foto kembali sehingga objek-objek tersebut tidak muncul di komposisi foto anda atau gunakan editor.
Ingat POV – Point of View. 
Anda bisa melakukan mengkomposisikan foto dengan sudut pengambilan foto tertentu. 
Teknik Fotografi dalam sudut pandang memberikan hasil sensasi tersendiri bagi yang melihatnya.




The Rule of Third
Bagi frame foto anda menjadi tiga bagian baik itu horizontal dan vertikal. 
Tempatkan objek di sepertiga bagian dari frame,teknik fotografi ini dikenal sebagai prinsip rule of third.
Ketika membuat foto portrait,selalu menjaga agar mata di atas garis tengah dalam foto.
Buatlah komposisi yang seimbang yang dapat mengarahkan mata viewer anda pada objek utama,jangan sampai komposisi yang anda membuat fokus tidak tertuju pada objek utama
Mata selalu mengarah ke bagian terang dari foto anda . 
Jadi jangan biarkan objek apapun selain objek utama berada di daerah cerah. 
Teknik fotografi ini dinamakan pengisolasian objek.
Perbesar DoF sehingga seluruh bagian obek menjadi tajam namun tetap memperhatikan background yang dibuat se blur mungkin.
Memotret secara vertikal untuk menekankan bahwa obyek yang difoto berpostur tinggi atau memang sedang memotret objek yang tinggi. 
Memotret secara horizontal menekankan luasnya ruangan atau space.
Potret objek yang berpola,terutama pola berulang untuk membuat gambar lebih menarik.
Anda bisa menggabungkan unsur garis dengan yang mengarah ke objek utama,teknik fotografi ini akan mambuat objek utama akan menjadi tujuan mata pembaca.




Kurva “S” dan penerapan The Rule of Third di Foto Landscape
Komposisikan garis berupa kurva S,garis terkesan santai dan selalu menarik mata untuk melihatnya . 
Sebuah jalan atau sungai adalah contoh yang baik dari pendekatan ini.
Pada saat mengambil gambar secara portrait close up,sejajarkan kamera anda dengan mata objek jangan sampai anda terlalu bawah atau atas. 
Sesuaikan kamera anda dengan tinggi objek.
Dalam fotografi dikenal Golden hour,yaitu pada saat pagi dan sore hari dimana waktu yang tepat unutk melakukan sesi photo karena cahaya yang dihasilkan matahari tidak keras sehingga menimbulkan over exposure.

Jangan menaruh objek tepat berada di tengah frame kecuali anda memiliki alasan yang kuat terlebih lagi objek tersebut kecil dan menyisakan ruang kosong yang banyak disekeliling objek,dan selalu berpedoman pada prinsip the rule of third.
Pada saat anda mengambil gambar landscape,jangan biarkan horizon berada persis ditengah frame. Letakkan di 1/3 bawah untuk menonjolkan langit atau 1/3 atas untuk menonjolkan panorama.
Atur penempatan atau sudut pandang agar objek lain tidak sejajar dengan garis horzon pada saat mengambil foto landsacpe,dimana akan membuat seakah-akan garis horizon tersebut menembus objek tersebut.

Pemotretan disaat matahari terbenam selalu menghasilkan foto-foto yang bagus. 
Anda bisa menghasilkan foto-foto yang bgaus pada saat 15 menit sebelum matahari terbenam dan 15 menit telah matahari terbenam. 
Pada saat ini cahaya matahari akan terpantulakn di horizon berupa keemasan.
Setelah anda mengambil foto,jangan buru-buru memasukan kamera anda. 
Ambi nafas,lihat disekeliling anda apakah foto anda sudah dirasa cukup bagus dan sesuai dengan keinginan anda. 
Bila belum potret kembali.


Sumber : lensafotografi.com

Tuesday, July 16, 2013

ASAL USUL FOTOGRAFI


Kegiatan memotret diyakini sudah dilakukan orang jauh sebelum istilah photography ada,yaitu sekitar abad ke-13,bahkan mungkin jauh sebelumnya,ketika manusia akan melihat sesuatu dari balik bangunan sebesar rumah gelap yang diberi lubang sebesar lubang jarum yang disebut pinhole.

Bangunan gelap tersebut disebut camera obscura, dari bahasa latin camera, yang artinya kamar dan obscura, gelap.
Dari bangunan sebesar rumah itu, lalu kamera obscura disederhanakan,tidak lagi sebesar rumah melainkan sebesar kira-kira kotak radio atau televisi dan bisa dibawa-bawa.



Kamera itu dibuat pada sekitar abad ke-15 dan digunakan untuk melihat proyeksi bagi seniman yang akan melukis adalah seniman Leonardo Da Vinci yang menggunakannya.
Setelah kamera obscura berukuran lebih kecil dan bisa dibawa-bawa kemudian dua ilmuwan Inggris dan Perancis, masing-masing Louis Dagguerre dan William Henry Fox Talbot melakukan penelitian pada kamera tersebut;untuk mengetahui apakah proyeksi yang dihasilkan bisa direkam melalui plat/kertas yang diberi senyawa kimia yang diletakkan di atasnya.


Penelitian mereka berhasil,kamera obscura yang diletakkan plat/kertas menghasilkan gambar pada saat digunakan.
Tetapi dari penelitian itu kemudian timbul polemik tentang siapa yang lebih dahulu menemukan.
Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut diketahui bahwa hasil keduanya ada perbedaan.
Yaitu dari penelitian Dagguerre diperoleh hasil yang kira-kira sama dengan teknik cetak positif sekarang ini. Penelitiannya disebut Dagguerreotype.


Sementara dari penelitian Talbot diperoleh hasil kira-kira sama dengan teknik cetak negatif dan disebut calotype.
Dari polemik itu kemudian timbul istilah photography yang dikemukakan ilmuwan Inggris lainnya yaitu, Sir John Herschell.
Herschell mengemukakan istilah itu pada tahun 1839,yang artinya menulis/melukis dengan cahaya dan graphos yang artinya menulis atau melukis.

Abad 16,sedangkan mengutip dari The Focal Encyclopedia of Photography mendefinisikan fotografi sebagai accepted as reffering to any method of producing a visible image by the action of light e.g.on light sensitive silver salts, in the camera.
Sementara menurut Encyclopedia of photography yang disunting oleh Bernard E.Jones mendefinisikannya sebagai the art of obtaining images by the chemical agency of light upon sensitive surface.



sumber :indiwan.blogspot.com